Dengarkanlah Kritik!
Kalangan Sendiri

Dengarkanlah Kritik!

daniel.tanamal Official Writer
      5147
Show English Version

Sebab itu sejak waktu kami mendengarnya, kami tiada berhent-henti berdoa untuk kamu, Kami meminta, supaya kamu menerima segala hikmat dan pengertian yang benar, untuk mengetahui kehendak Tuhan dengan sempurna. ( Kolose 1:9)

 

Bacaan Alkitab Setahun  Mazmur 76 ; Roma 4; Bilangan 35-36

Karena minimnya pengalaman di dalam dunia hukum, seorang pengacara muda sering berkonsultasi dengan pengacara lain yang lebih berpengalaman. Suatu hari, di ruang tunggu gedung pengadilan, pengacara muda itu sedang duduk menunggu seorang pengacara senior. Ketika cukup lama menunggu, akhirnya yang ditunggu tiba juga. Tetapi sangat disayangkan, pertemuan itu tidak berlangsung sesuai dengan yang diharapkannya.

Ketika bertemu, pengacara senior itu hanya meliriknya sekilas, seperti tanpa arti. Lebih menyakitkan lagi, dengan nada yang sangat keras, pengacara senior itu berkata, "Apa yang dilakukannya di sini? Singkirkan dia! Aku tidak ingin berurusan dengan seekor monyet kaku." Atas apa yang diterimanya, pengacara muda itu tetap bersikap tenang seperti tidak terjadi apa-apa. Ia tetap mengikuti jalannya persidangan. Walaupun tidak dapat berkonsultasi secara bertatap muka, ia tetap dapat belajar dari pengacara senior tersebut.

Selama persidangan berlangsung, ia melihat betapa brilliantnya pengacara itu dalam membela kliennya. Penanganannya atas kasus itu membuatnya terpesona. "Nalarnya sangat bagus. Argumennya tepat dan sangat lengkap. Begitu tertata dan benar-benar dipersiapkan. Aku akan pulang dan lebih giat lagi belajar tentang hukum," ucapnya di dalam hati.

Pengacara muda itu adalah Abraham Lincoln, yang pernah menjadi salah satu presiden terbaik Amerika Serikat. Dan pengacara senior itu adalah Edwin M. Stanton, yang diangkat oleh Lincoln ke posisi penting sebagai Sekretaris Perang. Lincoln mengakui bahwa Stanton adalah pengacara berotak cerdas, dan memang sangat dibutuhkan oleh negaranya. Saat Lincoln meninggal, Stanton berkata, "Dia merupakan mutiara milik peradaban."

Perjalanan hidup tidak semulus jalan tol, yang bebas hambatan. Kita akan menjumpai banyak sekali orang dari berbagai kalangan, yang memiliki beragam karakter. Ada yang menyayangi, ada yang membenci. Ada yang memuji, dan pastinya ada juga yang mengkritik. Ini sudah merupakan sebuah kepastian di dalam hidup. Semua orang pasti senang bila mendapatkan pujian, tetapi tidak semua orang akan bereaksi sama jika mendapat kritikan, apalagi penghinaan. Hari ini kita belajar dari pribadi Lincoln, seorang yang berangkat dari penghinaan menuju kepada kesuksesan.

Tidak banyak orang yang memiliki mental dan karakter seperti Lincoln, yang dapat bangkit dan berhasil di atas penghinaan. Ketika mendapat penilaian negatif dari orang lain, kita hanya memiliki 2 pilihan, membiarkan penilaian tersebut merusak kita, atau justru menjadikan penilaian tersebut sebagai penyemangat untuk menjadikan kita pribadi yang lebih baik. Ingat, orang sukses dan orang gagal sama-sama pernah mendapatkan penilaian negatif. Bedanya, orang sukses menjadikan penilaian negatif tersebut sebagai pemicu kesuksesannya, sedangkan orang gagal menjadikan penilaian negatif sebagai pemicu keterpurukannya.


Ikuti Kami